Seringkali dalam review kreatif internal, anggota tim kreatif merasa frustasi lantaran ide-nya tidak juga ‘gol-gol’ alias diterima oleh CD-nya. Apa kurang kreatif? Apa kurang gila? Atau apa? Seperti apa sih ide yang dianggap ‘baik’ itu? Nah, saya akan mencoba menjawabnya walaupun mungkin CD lain punya criteria yang lain pula
Biasanya, ide yang baik akan memenuhi criteria-kriteria sbb.:
1. simple
2. unique
3. memorable
4. relevant
5. campaignable
6. original
1. Simple: Makin simple ide yang kita punya, makin mudah melakukan penetrasi ke otak audience. Sebab iklan hanya memiliki beberapa setik untuk menyampaikan pesan, sehingga perlu penyederhanaan isi pesan. Semakin sederhana isi pesan, semakin kreatif cara kita menyampaikanya. Simplicity pada hakekatnya adalah ‘strategi’ komunikasi yang kita pilih untuk kita tonjolkan di atas segala kelebihan brand dibanding pesaingnya.
2. Uniqueness biasanya juga disebut sebagai iklan dengan ide yang ‘out of the box’, different, break the rule dll. ya, tentunya. Di tengah segala gegap gempita informasi yang diterima masyarakat saat ini, maka perlu cara-cara yang unik untuk mendapat perhatian dari mereka. Ingat, iklan tidak saja bersaing dengan sesama iklan, namun juga dengan berita, gossip dan beragam informasi lain. Unik kadangkala juga dijadikan ungkapan untuk ide yang dianggap cukup ‘original’ dan fresh.
3. Ide yang baik adalah ide yang memorable, ide yang akan diingat karena keunikanya. Baik unik secara materinya itu sendiri (konsep iklannya), penempatan (strategi media), maupun perpaduan diantara semua factor (seperti media ambient dll.). Faktor ‘memorable’ ini menjadi penting ketika budget yang dimiliki bisa dibilang ‘mepet’ atau terbatas. Biasanya, iklan-iklan PSA/ILM sangat membutuhkan ide-ide yang memorable, supaya sekali lihat saja orang sudah aware dengan pesan yang disampaikan.
4. Ide yang baik adalah ide yang ‘gila’ namun tetap relevan dengan fitur produk atau benefit brand. Ide yang baik adalah ide yang ‘on strategy’, menonjolkan benefit utama yang ingin disampaikan, bukan ide yang hanya kelihatan kreatif tanpa isi. Mungkin saja iklan demikian ini diingat orang, dicintai pemirsa, jadi favorit, tapi kalau ia tak bisa menyampaikan benefit produk sesuai strategi yang telah disusun, maka ide itu bisa disebut ‘sampah’. Dalam hal ini lah saya setuju dengan Ogilvy, bahwa ide yang baik adalah ide yang ‘menjual’. Maksudnya, ya yang sesuai dengan strategi yang kita telah canangkan.
5. Ide yang baik juga haruslah ide yang bisa di 'extend into thousand of ideas!' Ide yang harus memiliki ‘core’ kuat agar bisa dikembangkan menjadi beragam series of ad. Contoh terbaik untuk iklan demikian adalah seri iklan ABSOLUT Vodka.
Selasa, November 27, 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar