Rabu, Maret 18, 2009
SENI MERANGKAI KALIMAT
Copywriters! Berhati-hatilah dalam merangkai kalimat. Sebab kalimat yang terlalu mengambang, yang terlalu implicit, terkadang mendatangkan bias kepada target audience-nya. Boleh sih kita merangkai kalimat yang elegan, terkesan smart dan bijak… namun lakukanlah tes terhadap target audience anda! Benarkah kalimat yang anda susun sudah mewakili apa yang hendak anda katakan?
Sebab, melakukan komunikasi tidak hanya kita harus peduli pada APA yang kita katakana (what to say), namun lebih penting lagi adalah apakah kita mendapatkan kesan seperti yang kita inginkan? (desired response).
Coba simak cerita berikut ini…
Ada seorang ayah yang menjelang ajalnya di hadapan sang Istri berpesan DUA hal kepada 2 anak laki-lakinya :
- Pertama : Jangan pernah menagih hutang kepada orang yg berhutang kepadamu.
- Kedua : Jika pergi ke toko jangan sampai mukanya terkena sinar matahari.
Waktu berjalan terus..
Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin.
Pada suatu hari, sang Ibu menanyakan hal itu kepada mereka.
Jawab anak yang bungsu :
"Ini karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang
kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih. Juga Ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong, padahal sebetulnya saya bisa berjalan kaki saja, tetapi karena pesan ayah itu, akibatnya pengeluaranku bertambah banyak".
Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, sang Ibu pun bertanya hal yang sama.
Jawab anak sulung :
"Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena Ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak pernah menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak susut. Juga Ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam. Karenanya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup. Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama".
Pesan yang sama, disampaikan oleh orang yang sama, di saat yang sama, bisa saja memiliki impact berbeda pada target audience-nya….!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
SENI MERANGKAI KALIMAT... pinter...pinter..pinteeerr!!!!contoh yang bagus bgt mba,,, makasih pencerahannya...
salam hormat,
affan hairil
SENI MERANGKAI KALIMAT... pinter...pinter..pinteeerrr!!!contoh yang bagus bgt mba,,,
terimakasih pencerahannya...
salam hormat,
affan hairil
Heloo....
salam kenal ya.........
BY :
http://palembang-musi.blogspot.com
http://Bloggerindra.blogspot.com
http://bisnis-dollar-internet.blogspot.com
Posting Komentar