Kamis, Mei 14, 2009

KESALAHAN COPYWRITER DALAM IKLAN RADIO

Masih ketika mudik, saya melewati kabupaten (atau kecamatan?) di pinggiran Kediri. Waktu itu hari sudah menjelang malam, saya mencari-cari channel radio yang bisa saya nikmati (maklum, image saya untuk daerah seperti itu adalah radio yang ‘norak’) jadi saya sibuk pencet-pencet channel. Tanpa diduga, saya menemukan satu station yang oke banget, dengan alunan lagu-lagu love memories dari musik manca negara. Wow… saya nggak nyangka aja kalau di daerah yang image-nya adalah “petani” seperti itu bisa ada radio yang memiliki siaran dengan taste internasional gitu.

Nah… lagi enak-enaknya nih, menikmati alunan musik merdu itu, eeeh… tiba-tiba dikagetin sama iklan yang ya ampyuuun… noraaaaak… banget! Iklan obat yang menggunakan talent seperti petani dan tukang batu, dengan gaya percakapan dan taste mereka. Byangkan, apa nggak “jomplang” banget tuh…image si radio…? Dan apa nggak salah banget tuh iklan yang tone and manner nya sangat jauuuh… berbeda dengan nature of the station…?!

Dari peristiwa ini saya bisa mengambil pelajaran, bahwa seringkali, dengan system produksi iklan yang terpusat di Jakarta ini, kita sebagai pelakunya tak mampu mengenali target audience kita secara benar.

Saya sedang bayangkan proses pembuatan iklan radio obat tadi:

CW (Copywriter): targetnya siapa? tayang di mana aja..?
AE : rural area deh.. menengah bawah gitu...

Lalu si copywriter membayangkan… oh, orang-orangnya pasti deh kebanyakan petani, sukanya dangdut, cara ngomongnya gini…. Dan jadilah sebuah iklan yang sesuai dengan target audience yang ia bayangkan…

Padahal kenyataanya..? Si media planner memilih stasiun radio berdasar banyak-sedikitnya jumlah pendengar.. tanpa pernah benar-benar tahu (atau memberi tahu orang kreatif) pada segmen apa dan seperti apa materi itu akan ditayangkan….

So, apakah ini kesalahan copywriter? Atau system..?

2 komentar:

Suara Situbondo mengatakan...

setuju..mbak

memang ada begitu banyak radio d daerah yg ber"kiblat" k radio station d jkrt..content musik sampe cara bersiaran..knapa bgtu yaa ?

usul nih mbak.. gimana kalo mbak dan team bikin workshop keliling tentang produksi spot RC..biar kta yg d daerah nggak makin norak... hehehehe viva norak

Unknown mengatakan...

Kadang dilematis juga mbk, Pihak peng-iklan punya duit, pihak radio buth duit, mlahn skrg bisnis radio sdh sparuh nafas, jd iklan apapun diembat, inilah yg sering menghancurkan image radio, Alhamdulliah klo untk radio kami (aditya fm Pkanbaru) masih mempertahankan segmen, jd tidak sembarangan menerima spot iklan, semua diseleksi, dan klo mohon maaf jelek, kita produksi ulng sesuai "warna aditya". Salam kenal Mbak Tkhs 4 info nya keren22