Pertanyaan arie ini segera menginspirasi saya untuk menulis postingan hari ini. Thanks arie!
Usia.. usia.. kenapa sih itu selalu dijadikan hambatan dan alasan? Sedangkan pendiri mustika ratu saja memulai bisnis di usia 40, dan tetap memimpin perusahaanya hingga kini berusia 80.
Di dunia swasta, performa lebih menentukan dari apa pun, termasuk penampilan, usia, bahkan pendidikan. Jadi, kalau kita punya kelemahan di satu fihak, maka pompalah performa anda! Tunjukkan kualitas kerja, kualitas hasil, dan segala dogma yang mengkungkung pun akan segera sirna!
Di dunia periklanan, banyak praktisi gaek berusia ‘pasca pensiun’ masih banyak berkiprah. Kenapa? Karena performa mereka tak bisa digantikan – apalagi disalib- oleh yang masih muda. Hei! Ini dunia kreatif lho! Dunia dimana mereka yang tetap bisa berkreasi lah yang akan bertahan – no matter what…
Kalau ada yang menganggap usia kepala 3 sudah ‘terlambat’ untuk memulai sesuatu yang bary, saya speechless deh. Sebab bagi saya, ada 2 macam usia: usia kronologis dan biologis. Kronologisnya boleh 60 tahun, tapi kalau biologisnya masih 30 tahun? Performanya, ide-idenya, kreativitasnya, kesehatanya masih 30 tahun? Siapa yang tak mau bekerja dengan orang seperti ini? Plus bonus kematangan dalam berfikir, lagi!
Tentu saja, kalau kita melakukan ‘start’ nya relative lebih lambat, ya harus nge gas yang kenceng dong! Belajar lebih keras, bekerja lebih keras, berusaha lebih keras.
Hehe, kembali ke analisa SWOT deh pokoknya.
Kalau usia anda adalah your only weakness, sedangkan your strength list-nya sampai 3 lembar, masak ngga kepake? Ngga mungkiiin…
Human resourch di bidang copywriting ini masih sangat, sangat, sangat sedikit… kenapa? Karena ngga ada sekolahnya! (maksud saya, pendidikan formalnya gitu loh…).
Bahkan lulusan ITKP saja, ngga memiliki pengetahuan cukup untuk bisa ‘langsung gawe’ jadi CW kok…
Nah, apakah tulisan ini motivating enough, Rie?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar