Senin, November 12, 2007

CREATING BRAND NAME

Seringkali client meminta 'agency' atau 'marcomm concultant' untuk membuatkan nama bagi produk mereka. Menciptakan nama, sepertinya sangat mudah. Tapi benarkah? Apa saja yang perlu dipertimbangkan? Adakah logika di sana? Ataukah semua hanya berbekal pada feeling? 'Like and dislike'?

Subyektivitas, memang tak sepenuhnya bisa dihilangkan, begitu pula 'like and dislike'. Seperti itulah kehidupan, bukan? Tapi, sebagai CW, tentunya kita harus mengusulkan nama yang rational, yang memiliki visi, asal-usul dan relevansi dengan produk.

Seperti setiap pekerjaan dalam dunia periklanan, kita harus mengetahui latar belakang mengapa produk itu akan dibuat, siapa targetnya dan apa tujuanya. Setelah itu kita harus pelajari peta persainganya di pasar. Nama seperti apa saja yang sudah digunakan dalam kategori produk yang sama? Jangan lupakan 'tone and manner' yang harus dijaga agar sesuai dengan karakter produk. Kalau perlu, masukkan juga konsep produk dalam criteria penamaan.


Sebuah penamaan, kadangkala dipengaruhi juga oleh problematika spesifik yang terjadi di pasar pada saat itu. Misalnya, suatu property yang tidak laku, kemudian dirubah nama serta konsep produknya agar bisa di re-'launch' dan dilirik pasar.

Jadi, alternative pemberian nama bisa diambil dari segala arah, seperti:
1. product content/ingredient
2. product concept
3. product location
4. product vision and mission
5. specific problem
6. customer’s dream
7. customer’s preference
8. market competition
9. random

Jangan pernah takut untuk membuat nama-nama yang aneh. Lebih baik membuat dulu ratusan nama, termasuk nama aneh, baru kemudian diedit menjadi beberapa puluh atau belasan untuk di 'present' ke client; daripada langsung membatasi diri pada saat pencarian nama. Ingat, otak kita tidak bisa diajak berfikir dengan dua system secara bersamaan. Ketika otak kita sedang kita ajak untuk berfikir kreatif, maka lepaskanlah sisi otak yang selalu berfikir logis dan kritis. Akan ada saat di mana fikiran logis dan kritis itu digunakan. Lebih baik membuat name studies sebanyak-banyaknya lalu minta partner atau boss anda untuk menseleksi dan memilih. Cara demikian akan menstimulir otak kita untuk menjadi lebih kreatif dan mampu menemukan ide-ide baru yang segar.

1 komentar:

logobagus mengatakan...

helo , numpang baca dan ngopi untuk nambah ilmu, terimakasih Guru..
Ayo tambah lagi...

wassalam
arik