Diilhami dan disusun ulang dari tulisan “Mengelola Stres” oleh Sonny Wibisono, penulis, tinggal di Jakarta.
Abi, copywriter di kantor, sering tiba-tiba menderita gatal-gatal yang ngaak jelas. Bentol sana sini yang hanya bisa diredam dengan minum obat anti alergi yang akibatnya jadi tidur mulu. Sementara Michael, sang group head, menderita keringatan di telapak tangan hanya jika masuk ke gedung kantor. Gejala dan keanehan apa ini? Saya tadinya tak pernah tahu hingga membaca tulisan Sonny tentang stress ini. Ternyata oh, ternyata… semua itu gejala stress!!
Emang sih, kerja di dunia periklanan pasti akraaaab… banget sama stress! Secara kita harus kerja cepat, bagus, kreatif tapi cepat! Hahah. Sound like a superhero task huh?!
Stress sih, biasa. Masalahnya, bagaimana mengelola stress dengan baik agar tidak berdampak negatif bagi kesehatan jiwa dan tubuh. Stres yang tak terkendali akan memicu naiknya tekanan darah dan berisiko terkena serangan jantung. Stres dapat pula menaikkan kadar kolesterol dalam darah. Kondisi ini yang nantinya membuat pembuluh darah tersumbat, sehingga penderita rentan terhadap stroke.
Bagaimana tanda-tanda stres dapat dikenali?
Ada sejumlah sinyal yang sesungguhnya dapat Anda rasakan ketika Anda mengalami stres,
seperti: mudah tersinggung, naiknya tekanan jantung, meningkatnya tekanan darah, merasa berkeringat atau sering menggigil, sulit tidur, sakit kepala, sakit pencernaan, sakit di leher, sakit
punggung bagian bawah, mengalami sakit yang tidak biasa, pergi ke toilet lebih sering dari biasanya, lebih banyak merokok dan minum, merasa gelisah tanpa sebab, kehilangan selera makanan, kesenangan atau bahkan seks, selalu dirundung kesedihan, menjadi pelupa, atau
gejala-gejala lain yang tidak biasanya.
Pada hakekatnya, stres dapat dikendalikan secara dini bila seseorang menyadari datangnya stres di awal. Bagaimana mengelola stres yang terjadi pada diri kita? Beberapa saran berikut semoga dapat membantu Anda.
Melakukan perawatan terhadap tubuh Anda dapat mengusir stres dengan memanjakan tubuh Anda.
Apa saja misalnya? Berendamlah di air hangat. Hal ini dapat membuat Anda merasakan rileks sekaligus mengendurkan otot-otot yang kaku. Pijatan yang lembut di tangan, kaki, dan wajah juga dapat membuat peredaran darah menjadi lancar. Untuk mata Anda, taruhlah irisan buah ketimun di mata sembari terpejam. Anda bisa juga menyalakan lilin amoterapi.
Dan dengan diiringi musik alunan lembut, tutup mata anda, dan bayangkan hal-hal yang menyenangkan dalam hidup. Atau Anda dapat juga melakukan pedicure, creambath, spa atau facial.
Berolahraga, melakukan meditasi atau yoga
Anda dapat melakukan olahraga yang ringan seperti jogging, jalan sehat, aerobik atau angkat beban. Olahraga membuat tubuh Anda menjadi segar dan sehat, sehingga Anda dapat berpikir dengan jernih. Jika Anda dapat berpikir dengan jernih, maka Anda dapat melihat dan menyelesaikan masalah dengan lebih baik. Anda bisa juga melakukan meditasi atau yoga. Dengan yoga, tubuh akan lebih rileks. Bagaimana bila ketegangan menunjukkan kenaikan yang signifikan? Ambillah nafas dalam tiga hitungan, kemudian keluarkan juga dalam tiga hitungan.
Secara bertahap lakukan dengan menaikkan hitungan menjadi lima, enam, tujuh dan seterusnya.
Membaca buku dan mendengarkan musik.
Luangkanlah waktu untuk rileks dengan membaca buku atau mendengarkan musik. Selain bisa mengurangi stress, kegiatan ini juga bermanfaat “mengisi” otak kita dengan berbagai pengetahuan dan referensi lagu (sapa tahu berguna pas mo bikin radio commercial atau TVC).
Menyingkir dari rutinitas.
Menyingkir dari rutinitas? Tentu saja. Jangan berpikir ini hal yang sulit. Anda bisa melakukannya secara sederhana. Mencuci pakaian, menyetrika pakaian, berkebun. Atau bisa juga melakukan rekreasi yang murah meriah dengan keluarga atau teman sejawat.
Makan dan minum dengan baik dan benar
Konsumsilah menu secara seimbang terutama yang memiliki kandungan serat seperti sayuran dan buah. Kurangi pula mengkonsumsi gula rafinasi. Dan ingat, kurangi rokok, alkohol, dan kafein. Orang yang bersahabat dengan alkohol, kafein, nikotin seringkali tak dapat
melawan stres. Perbanyaklah minum air putih. Tubuh bisa jadi tak mengalami dehidrasi walau tubuh tak merasa haus. So, saat Anda ke kamar mandi, pastikan urin Anda berwarna terang. Dan jangan lupa, tidurlah dengan cukup.
Dalam diri seseorang, harus tertanam kesadaran bahwa ada hal-hal yang tak bisa dikendalikan. Hal-hal yang di luar perkiraan sebelumnya. Ini penting, agar kita tidak kecewa nantinya jika ternyata rencana-rencana yang sudah diatur jauh meleset dari harapan. Kekecewaan itu mungkin menghalangi tujuan yang telah kita tetapkan di awal. Untuk menghadapi hal-hal seperti ini, mental kita harus sudah siap. Inilah sesungguhnya pondasi dasar dalam menghadapi stres yang terjadi.
Mental yang siap, kuat, dan tahan uji.
Betapapun beratnya persoalan, tetap harus kita hadapi dengan bijak. Karena, walau katakanlah kita kehilangan/kekurangan sesuatu, kita patut bersyukur bahwa masih terdapat kelebihan-kelebihan yang kita miliki. Kita masih bisa hidup dengan sehat, gaji yang dibayar cukup, dan kelebihan lainnya yang mungkin orang lain belum tentu dapatkan.
Dan pada akhirnya, kunci dalam menghadapi stres sesungguhnya bagaimana Anda dapat menikmati hidup ini, ikhlas dan sabar dalam menghadapi cobaan, serta selalu bersyukur atas segala yang diberikan olehNya. Dan terakhir, berdoalah untuk selalu memohon kepadaNya agar
senantiasa Anda diberi petunjuk dalam menjalani hidup ini. (131008)
Kamis, Oktober 23, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar