Barusan ada email dari seorang wartawan yang mengaku mau alih profesi jadi copywriter. Dia nanya pendapat saya, cukupkah bekal pengalaman sebagai jurnalis untuk melamar jadi copywriter?
Heheheheheeee......ga cukup keleessss! Dan inilah jawabanya:!!
Meskipun sama-sama pekerjaanya itu menulis, tetapi profesi copywriter itu sangaaat....sangat...berbeda dengan jurnalis. Bahkan, kalau bisa saya bilang, seorang wartawan yang ingin beralih profesi sebagai copywriter itu harus dicuci otak dulu kalau mau jadi copywriter!
Haha!!
Ya, dari segi penulisan saja, "aturana' yang harus dianut oleh wartawan dan copywriter itu sudah berlawanan; seperti:
Penulisan jurnalisme itu harus factual, netral dan tidak memihak, sementara itu
penulisan copywriting harus suggestif-persuasif untuk bisa mempengaruhi orang dengan tujuan tertentu
Belum lagi dari cara kerjanya, udah beda banget:
wartawan harus lincah mengejar berita dan hampir 90% hidupnya di lapangan
copywriter kebanyakan di dalam kantor, berbrainstorming dengan tim, dan banyak menggali ide-ide baru...ke lapangan hanya kalau shooting atau recording
Terus, tipe orang yang dicari untuk wartawan juga beda dengan untuk copywriter lho?
wartawan biasanya dicari yang lincah, kepo, ramah, mudah bergaul dengan orang, suka 'ngejar' narasumber
copywriter sebaliknya dicari yang kreatif, suka mikir, kuat pendapatnya (karena harus presentasi dan mempengaruhi client)...jadi, copywriter itu lebih ber tipe seperti "narasumber" ketimbang wartawan
Tuuuuh....beda banget kan..?!! Masih minat?
Kalau setelah semua penjabaran saya mengenai perbedaan ini kamu masih ngerasa cocok jadi copywriter, silahkan.
Untuk memulai, kamu bisa baca bukuku ini sebagai "bekal" untuk memasuki dunia periklanan sebagai copywriter.....: Modern School of Copywriting - How to Become a Good Copywriter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar